Wedang Ronde Mbah Payem, Penghangat Dinginnya Malam di Jogja


Mengenang Wedang Ronde Legendaris Jogja Mbah Payem

Uniknya, Wedang Ronde Mbah Payem dibuat dengan cara tradisional, sehingga menghasilkan cita-rasa wedang ronde yang sangat khas. Wedang Ronde Mbah Payem sudah ada sejak tahun 1965 silam, Ronde mbah Payem dinilai sebagai salah satu kuliner yang wajib dicicipi saat kamu berkunjung ke Yogyakarta. 2. Ronde Wasis


Wedang Ronde Mbah Payem, Kuliner Legendaris di Jogja yang Jadi Langganan Soeharto Tribun Video

Mbah Payem legenda wedang ronde ini, meninggalkan sembilan anak, lima laki-laki, empat perempuan, 22 cucu, dan 12 buyut. Jenazahnya dikebumikan di makam setempat. Seperti diketahui wedang ronde legendaris ini dijual oleh Mbah Payem (90) sejak tahun 1965. Ia berjualan di tempat tersebut sejak dulu hingga wafat dengan gerobak dorongnya.


Mbah Payem Legenda Wedang Ronde Yogya Wafat, Ini Pesan Terakhirnya

Wedang ronde Mbah Payem ini pernah menjadi langganan Presiden Soeharto, Presiden ke-2 Republik Indonesia. Dahulu semasa mantan Presiden Soeharto masih menjadi menjabat, ternyata beliau sering dipanggil oleh orang yang mengaku ajudan dari Presiden untuk membuat wedang ronde pada acara jamuan di Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta.


Mbah Payem atau Mbah Galak, Penjual Ronde Legendaris Yogya Meninggal Dunia

1. Ronde Mbah Payem. seva.id. Jika berbicara soal wedang ronde di Jogya, tentu saja kamu wajib untuk berkunjung ke Ronde Mbah Payem ini. Ronde Mbah Payem ini menjadi ronde paling terkenal dan legendaris di Kota Gudeg ini karena telah ada sejak tahun 1965 dan menjadi ronde langganan Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto.


Kuliner Legendaris Jogja, Wedang Ronde Mbah Payem ini Pernah jadi Langganan Mantan Presiden

Wedang ronde Mbah Payem ini terletak di sebelah barat Alun-alun Utara Yogyakarta. Tepatnya di Jl Kauman. Tak jauh dari simpang empat Jl Nyai Ahmad Dahlan, Jl Agus Salim dan jalan menuju kawasan Ngasem. Wedang ronde legendaris ini dijual oleh Mbah Payem (90) sejak tahun 1965. Ia berjualan di tempat tersebut sejak dulu sampai sekarang tak berubah.


Wedang Ronde Mbah Payem, Penghangat Dinginnya Malam di Jogja

Ronde Mbah Payem merupakan salah satu ikon kuliner khas Yogyakarta yang tak dapat dilewatkan, terutama bagi pencinta wedang ronde. Menempati posisi istimewa sebagai ronde paling legendaris di kota Gudeg ini, Ronde Mbah Payem telah berdiri tegak sejak tahun 1965. Keistimewaan lain dari tempat ini adalah menjadi salah satu favorit Presiden kedua.


Kenikmatan Ronde Favorit Pak Harto MerahPutih

Wedang Ronde Mbah Payem (Instagram/ @Vi2n303) Baca juga: Menikmati Hangatnya Rawon Rempal, Kuliner Legendaris Malang Langganan SBY. Mbah Payem (85) bercerita, dirinya pada zaman dahulu sering dipanggil oleh orang yang mengaku ajudan Soeharto, untuk keperluan menghidangkan wedang ronde pada acara jamuan istana. "Kulo mboten unyuk-unyuk mriko.


Wedang Ronde Mbah Payem, Penghangat Dinginnya Malam di Jogja

One of the best wedang ronde in Jogjakarta. Delicious ginger soup which was not too spicy, a rose-flavored kolang kaling, and ronde made from from housemade sticky rice flour. Don't be fooled by the small space, we almost skipped the place because of the look.


Wedang Ronde Mbah Payem, Nikmatnya menghangatkan Jiwa dan Raga

Ronde kauman Mbah Payem merupakan salah satu tempat wedangan legendaris di Yogyakarta. Meski kini Mbah Payem sudah wafat tapi usaha rondenya masih terus berjalan. Di tempat ini kamu bisa menikmati wedang ronde dengan kuah jahe yang segar dan pedas. Isian wedangnya cukup sederhana, ada ronde, kacang tanah, serta kolang-kolang..


5 Rekomendasi Wedang Ronde di Jogja Asyik Buat Nongkrong Bersama

Yogyakarta memang istimewa, mulai dari tradisinya, destinasi wisatanya hingga kulinernya. Salah satu yang cukup melegenda adalah wedang Ronde Mbah Payem. Hidangan legendaris ini sudah ada sejak tahun 1965. Penasaran? Simak ulasan berikut ini!


Hangatnya Wedang Ronde Mbah Payem, Kuliner Populer dan Legendaris di Jogja Tribun Video

Mbah Payem atau Mbah Galak meninggal dunia di kediamannya pada hari Rabu (30/6) jam 02.00. Biasanya ia berjualan wedang ronde di depan Naufal Optic, Jalan Kauman, Yogyakarta.Sebelum wafat ia menitipkan sejumlah pesan pada anak-anaknya. "Simbok (ibu) berpesan kepada kami anak-anaknya untuk meneruskan berjualan wedang ronde.


Wedang Ronde Mbah Payem, Penghangat Dinginnya Malam di Jogja

Wedang Ronde Mbah Payem is a legendary wedang stall in Yogyakarta, which was often visited by Soeharto, the former president of the Republic of Indonesia. Mbah Payem's wedang ronde is different from others because it has an exceptionally rich taste and the fine grains of peanut within the glutinous rice balls (ronde) add crunchiness to it.


Wedang Ronde Mbah Payem, Penghangat Dinginnya Malam di Jogja

Satu di antaranya ada Wedang Ronde Mbah Payem. Baca juga: Sate Kelinci Pak Pono dan 3 Kuliner Legendaris di Bandungan Semarang yang Punya Rasa Autentik Wedang Ronde Mbah Payem Jogja (Jepretan layar akun Youtube Trah Ndeso) Wedang Ronde Mbah Payem beralamat di Jalan Kauman, Ngupasan, Gondomanan, Jogja. Tepatnya sekira 50 meter sebelum perempatan Kuman Ngasem.


Wedang Ronde Mbah Paiyem, Pilihan Minuman Tradisional Favorit Presiden di Yogyakarta Reresepan

Baca juga: Fakta Unik Wedang Ronde, Minuman Tradisional dari China. Mbah Payem mulai menjajakan wedang ronde tersebut sejak 1956. Sehingga tidak heran jika wedang ronde buatan Mbah Payem ini jadi minuman legendaris yang paling diburu saat berwisata ke Jogja. Wedang ronde Mbah Payem ini terletak di Jl Kauman, atau tepatnya di sebelah barat Alun.


Mengenang Wedang Ronde Legendaris Jogja Mbah Payem

TRIBUN-VIDEO.COM - Selain wisatanya, Jogja memang dikenal memiliki beragam kuliner lezat yang patut dicoba.Bahkan, sejumlah kuliner di Jogja terbilang legend.


Mbah Payem Legenda Wedang Ronde Yogya Wafat, Ini Pesan Terakhirnya

Biasanya, mbah Payem berjualan ronde di sebelah timur perempatan Kauman, Kota Yogyakarta, sekitar 100 meter ke barat dari Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. Uniknya, ronde mbah Payem dibuat dengan cara tradisional, sehingga menghasilkan cita-rasa wedang ronde yang sangat khas. Berjualan sejak tahun 1965 silam, ronde mbah Payem dinilai sebagai.

Scroll to Top