Yuliati Warno, Pengusaha Batik Juwana Yang Sukses di Usia Muda


Sosok Inspiratif, Dea Valencia Pengusaha Muda Pemilik Batik Kultur Lifestyle

Perbesar. Dea Valencia. (dok. Batik Kultur/Indah Permata Niska) Liputan6.com, Jakarta - Dea Valencia adalah pengusaha muda sekaligus pendiri Batik Kultur. Perempuan kelahiran Semarang, 14 Februari 1994 ini mengawali perjalanannya dengan berdagang Batik Lawas milik ibunya. Sejak kecil, Dea memang sudah dikenalkan dengan Batik.


Getaran Usahawan Pengusaha Batik Dari Kedah Guna Teknik Baharu, Lebih Mesra Alam

Pengalaman Santosa dengan batik ia dapatkan dari kakeknya yang merupakan pengusaha batik, yaitu R.H. Wongsodinomo. Berbekal pengalaman 15 tahun dari kakeknya, Santosa mencoba untuk mulai mengkomersilkan batik. Meskipun lahir di keluarga pengusaha batik, pada dasarnya usaha keluarganya tersebut lebih ke batik seni dan masih kurang peminat di.


Strategi Bertahan Anak Muda Pengusaha Batik di Masa Pandemi indoposco

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo membuka pameran Gelar Batik Nusantara 2023 di Senayan Park, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Ia berpesan kepada pengusaha-produsen batik ini merupakan momentum untuk bangkit. "Saat ini kita memiliki momentum yang baik untuk kembali batik bangkit, karena perekonomian kita tumbuh baik.


Pengusaha batik dari Pendang guna teknik ecoprint, lebih mesra alam YouTube

Tidak hanya di Indonesia, batik juga mulai dikenal dan banyak digemari di berbagai negara. Hal ini tentu menjadi momentum yang bagus bagi para pengusaha batik untuk memaksimalkan peluang usahanya. Apabila Anda sedang berpikir tentang cara memulai bisnis batik, berikut Kledo berikan beberapa tips yang bisa Anda coba.


Biografi Pengusaha Batik Coretan

Namanya Ibnu Riyanto asal Cirebon, Jawa Barat. Usianya belum menginjak 30 tahun, namun sudah cukup sukses sebagai pengusaha batik. Keberhasilan Ibnu dibuktikan dengan berbagai penghargaan dan pencapaian usaha batik yang dimilikinya. Salah satu penghargaan yang sangat berkesan berasal dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pemilik toko batik.


Toko Batik Jakarta Barat Rekomendasi Toko Batik di Jakarta Barat

Kisah Sukses Dea Valencia Berbisnis Batik. Dea Valencia merupakan seorang pengusaha wanita asal Semarang yang sukses membangun bisnis bernama Batik Kultur. Entrepreneur muda yang satu ini merupakan alumni Sistem Informasi angkatan 2009 Universitas Multimedia Nusantara. Ia memulai bisnis batik ini lantaran kecintaannya terhadap kain batik.


Belanjawan 2021 Pengusaha Batik Dan Songket Di Terengganu Terima 4 Manfaat Malaysia News

A A. JAKARTA - Kisah seorang wanita bernama Dea Valencia yang merupakan pengusaha batik asal Semarang. Dea berhasil dengan bisnis batik kulturnya yang sudah menembus pasar internasional. Melansir dari berbagai sumber, Senin (28/2/2022), Dea menjalankan bisnisnya ini dengan mempekerjakan 120 karyawan. BACA JUGA: Cantiknya Baju Batik Cheongsam.


Manuver Pengusaha Batik Bertahan di Masa Pandemi Telaah Katadata.co.id

Jakarta - Dea Valencia dikenal sebagai pengusaha muda yang inspiratif. Kisahnya mempekerjakan penyandang disabilitas menginspirasi sesama bahwa semua orang memiliki kesempatan sama untuk bekerja. Dea merupakan pemilik brand Batik Kultur yang mengawali perjalanan bisnisnya dengan berdagang kain batik lawasan.


Yuliati Warno, Pengusaha Batik Juwana Yang Sukses di Usia Muda

Apalagi di Cirebon terdapat desa trusmi yang terkenal dengan batik khasnya dan sudah ada sejak abad ke-14. Namun saat itu belum ada pengusaha yang benar-benar fokus mengembangkan dan mempopularkan batik trusmi tersebut. Dengan tekat dan niat yang kuat, Sally dan sang suami pun mulai beralih ke bisnis batik pada tahun 2007.


Pengusaha Batik Lukis Kelantan Zieyra Design PeDAS Nik Nock

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak dimungkiri kondisi pandemi Covid-19 membuat banyak bisnis terpukul. Ini juga yang dialami oleh pengusaha batik. Yos Christian Addyputra, pemilik brand batik premium, Garuda Kencana Batik, pun membagikan kisah pilunya harus berjuang dan memikirkan strategi usaha yang disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19.


Manuver Pengusaha Batik Bertahan di Masa Pandemi Telaah Katadata.co.id

Cerita Pengusaha Batik Ecoprint Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19. KOMPAS.com - Kondisi pandemi Covid-19 memang membuat banyak bisnis cukup terpukul. Demikian juga dengan usaha batik ecoprint milik Pintya Dwanita Ayu Pratesthi. Memulai usaha ecoprint sejak akhir tahun 2018, Pintya mengaku sempat mengalami kendala di awal pandemi Covid-19.


Pengusaha Batik Kota Jayapura Mengikuti Bimbingan Teknis berbasis Kompetensi JUBI TV

Batik Kanaya menyadari potensi dari platform digital dalam menjangkau pasar yang lebih luas Pada 2021 usaha batik semisutra itu mulai mencoba untuk mengeksplorasi TikTok.. Suami-Istri Ini Sukses Jadi Pengusaha Kemeja Batik 29/2/2024 10:03. Pasar utama Batik Luhur Adiputra ialah para generasi muda, pekerja muda, khususnya laki-laki yang.


segmentasi pasar usaha batik Tracey Hunter

Apalagi di Cirebon terdapat desa trusmi yang terkenal dengan batik khasnya dan sudah ada sejak abad ke-14. Namun saat itu belum ada pengusaha yang benar-benar fokus mengembangkan dan mempopularkan batik trusmi tersebut. Dengan tekat dan niat yang kuat, Sally dan sang suami pun mulai beralih ke bisnis batik pada tahun 2007.


Pengusaha Batik Lukis Kelantan Zieyra Design PeDAS Nik Nock

Batik tulis halus disebut sebagai 'adibusana mahakarya' Indonesia yang melambangkan hubungan erat warga keturunan Tionghoa dan Jawa.. kebanyakan pengusaha batik adalah keturunan Tionghoa.


Pengusaha batik optimalkan penjualan daring selama pandemi Kabar Ndonyo Kabar Ndonyo

Dea adalah pengusaha Batik Kultur yang telah sukses sejak usia 25 tahun. Melalui usaha batiknya, Dea berhasil meraih omzet miliaran rupiah setiap bulannya. Juga telah ada sekitar 120 karyawan yang terdiri dari berbagai bagian, seperti penjahit, admin, finishing, dan quality control yang membantu Dea dalam memproduksi batik.


Pengusaha Batik Lukis Kelantan Zieyra Design PeDAS Nik Nock

Tetapi nyatanya usaha batik Kauman masih sulit untuk mengulangi kejayaannya pada masa lampau. "Ironisnya keadaan tersebut berlaku sampai sekarang, di mana para pengusaha batik yang masih berproduksi yaitu semula terdapat lebih dari 65 pengusaha batik di Kauman saat ini hanya tersisa sekitar 12 orang pengusaha batik," imbuh Niken.

Scroll to Top