Tradisi Jawa Kembar Mayang Pengertian, Filosofi dan Fungsi


Kembar Mayang di Pernikahan Adat Jawa & Maknanya

Kemunculan sepasang kembar mayang juga memiliki arti bahwa semua manusia pasti diciptakan berpasang-pasangan. Benda ini terbuat dari daun kelapa muda yang dibentuk menyerupai gunungan, sementara bagian janurnya bisa dikreasikan dengan unsur berupa keris, untiran, kembang temu, pecut-pecutan, kupat luar, dan walang-walangan.


Mengenal Makna Kembar Mayang, Tradisi Jawa untuk Melepas Masa Lajang

Perawan Sunti dan Joko Kumolo akan mendampingi sang pengantin menuju pelaminan sembari membawa kembar mayang yang diangkat hingga setinggi dada. Namun, terkait cara membawa kembar mayang pada setiap daerah di Jawa memiliki aturan yang berbeda-beda. Untuk sebagian daerah, kembar mayang justru dibawakan oleh dua perempuan yang sudah menikah.


Kembar Mayang di Pernikahan Adat Jawa & Maknanya

Dalam pesta pernikahan adat Jawa terdapat tradisi kembar mayang sebagai simbol berakhirnya masa lajang calon pengantin. Hiasan ini terdiri dari dedaunan, janur, kembang pundak, dan kembang potro menggolo merah yang dibentuk sedemikian rupa. Benda-benda tersebut memiliki simbol yang sarat makna dan filosofi dalam bahtera rumah tangga.


KEMBAR MAYANG / Upacara Pengantin Adat Jawa JOGJA / GAMELAN Ladrang

Pernikahan adat Jawa sangat identik dengan unsur kembar mayang. Pada awalnya, kembar mayang dikenal dengan nama gagar mayang, tetapi kata gagar bermakna "gugur" yang berarti mati. Lalu, digantilah istilahnya dengan kembar mayang. Nah berikut penjelasan tentang makna kembar mayang. Pengertian Kembar Mayang Arti kembar mayang, yaitu dua untai kembang mayang (bunga pinang) yang disertai oleh.


Syarat Pembawa Kembar Mayang Simbah

Kembar mayang dibentuk dan disusun dari janur, bunga atau kembang panca warna, dan buah hingga bentuknya menyerupai bunga yang indah. Jika dilihat dari segi estetikanya, kembar mayang ini biasanya dilihat hanya sebagai dekorasi saja. Padahal secara filosofis, kembar mayang memiliki makna, doa, dan harapan yang mulia untuk calon pengantin. Buat.


KEMBAR MAYANG TEMU MANTEN Upacara Pengantin Adat Jawa JogJa

Orang Jawa identik dengan simbol-simbol yang dijadikan suatu adat maupun tradisi. Bahkan apa yang dikerjakan atau yang dimakan pun penuh dengan makna tertentu yang disimbolkan dengan benda di sekitar. Salah satunya adalah Kembar Mayang. Ternyata dibalik namanya terdapat sejuta makna dan do'a yang diberikan kepada manusia. Istilah Kembar Mayang memang telah dipakai dalam berbagai upacara.


Tradisi Jawa Kembar Mayang Pengertian, Filosofi dan Fungsi

Bahan-bahan kembar mayang terdiri atas janur kuning, daun kruton, daun beringin, dan dlingo bengle. Selain bahan-bahan tersebut, kembar mayang juga dihias menggunakan anyaman janur yang dibentuk menjadi motif-motif dengan filosofi khusus. Berikut arti kembar mayang dalam pernikahan adat Jawa yang dipercaya masyarakat secara turun-temurun: 1.


Syarat Pembawa Kembar Mayang Simbah

Dalam bahasa Jawa, kata 'kembar' berarti sama dan 'mayang' memiliki makna bunga. Kembar mayang merupakan simbol cita-cita, harapan dan kemauan. Kembar mayang dalam dekorasi manten biasanya diwujudkan dalam bentuk gunungan. Janur alias daun kelapa muda akan dikreasikan menjadi beragam bentuk yang menyerupai keris, burung, bunga, ular.


Syarat Pembawa Kembar Mayang Simbah

Nama Kembar Mayang. Dalam tradisi Jawa kedua kembar mayang tersebut memiliki nama, masing-masing dinamakan Dewandaru dan Kalpandaru. Sejak dulu sarana pengantin ini dipercaya sebagai pinjaman dari para dewa, sehingga setelah upacara selesai harus dikembalikan dengan membuang di perempatan jalan atau dilabuh (dihanyutkan) di sungai atau laut.


Syarat Pembawa Kembar Mayang Simbah

Kembar mayang melambangkan bunga pinang yang mekar. Ini berarti menandakan seseorang yang memiliki kehidupan baru di masyarakat. Ada pun maksud atau arti kembang mayang dalam pernikahan Jawa yang berarti saksi pernikahan, penangkal, sekaligus penjaga mara bahaya. Sebagai penjaga, kembar mayang memiliki makna menyerap kebaikan dan menolak kejahatan.


Syarat Pembawa Kembar Mayang Simbah

Kembar mayang masih diletakkan di dalam sebuah tempat yang namanya paidon (tempolong) dari kuningan. Dalam pelaksanaannya, kembar mayang dibuat pada malam midodareni, yaitu malam di mana esok paginya pengantin akan melaksanakan ijab atau panggih. Jika kembar mayang sudah jadi saat tengah malam, akan diadakan upacara yang namanya terbusan.


Kembar Mayang Dipernikahan Jawa

Kain sindur pun tak luput diikatkan pada kembar mayang. Makna Filosofi Kembar Mayang. Kembar mayang bukan sekedar hiasan dekoratif, melainkan juga memiliki makna simbolis seperti pohon kehidupan dimana dapat memberikan doa dan harapan untuk sang pengantin. 1. Dewandaru dan Kalpandaru. foto: via instagram/janurtiko_tuwuhanraja


Tugas Kembar Mayang rajakembara

Benda yang selalu berjumlah dua ini juga melambangkan dua hal dalam hidup, kebaikan dan keburukan. Kembar mayang di bagian kanan adalah perlambang hal-hal baik, sedangkan yang di kiri menyimbolkan keburukan. Nah, itulah penjelasan mengenai kembar mayang, dekorasi khas pernikahan adat Jawa yang penuh filosofi.


Prosesi menebus kembar Mayang YouTube

Kembar Mayang Jadi Simbol Gadis dan Perjaka: Ipin menceritakan, berdasar cerita, ketika Arjuna hendak melamar seorang putri dari suatu negara, si putri minta Arjuna untuk membawa pohon keabadian yang ada di surga, yakni Dewandaru dan Wijayandaru. Kedua pohon itu merupakan syarat untuk Arjuna agar bisa melamar dan menikahi sang putri.


Makna Kembar Mayang dalam Pengantin Jawa

Penggunaan kembar mayang pengantin dalam pernikahan juga tidak terlepas dari mitos yang menyertainya. Masih menurut Istiqomah, Sardjono, dan Waryanti, mitosnya jika tidak ada kembar mayang di acara pernikahan, maka kehidupan tidak akan berjalan harmonis dan mudah bercerai. Mitos ini berkembang di daerah Jawa Timur.


Cara Membuat Kembar Mayang Dari Janur Kelapa Tradisi Pernikahan Adat

Kembar mayang merupakan elemen penting dalam pernikahan adat Jawa yang sarat akan makna dan harapan bagi mempelai. Karena itu, cara membaca kembar mayang tidak boleh sembarangan.. Setelah itu, para pembawa kembar mayang mengiringi pengantin pria menuju pelaminan untuk bertemu dengan sang istri. Baca Juga: Urutan Prosesi Pernikahan Adat Jawa.

Scroll to Top